Salam kenal ^_^

Hello!!! Thanks udah mau mampir ke blog Winarti,salam kenal dan salam persahabatan :)

;D

Enjoy here...

Sabtu, 26 November 2011

IBU

Ada orang bijak yang mengatakan, setiap hari adalah hari ibu, hari dimana ibu bekerja keras untuk keluarga. Memang benar, setiap hari ibu membanting tulang dalam segala urusannya. Ibu tidak mengenal hari ini hari ibu ataupun bukan, tetap saja dia melakukan semua hal sebaik-baik yang ia mampu. Dan kita sebagai anak, apakah kita harus menunggu hari anak untuk menjadi anak yang baik bagi ibu?
Hahaha, jawabannya ada di benak kita masing-masing. Ada satu kisah yang terbayang dalam benak saya dan saya ungkapkan dalam tulisan ini.
Pada suatu ketika, terdapat segerombolan anak di sebuah halaman sekolah. Terdiri dari dua orang anak laki-laki dan dua orang anak perempuan, dan hari ini adalah hari ibu. Apakah yang mereka perbincangkan?
Anak perempuan pertama berkata, “suatu saat nanti aku pasti akan mengajak ibu jalan-jalan keliling dunia, tunggulah sampai aku dewasa dan punya banyak uang, pasti ibu akan sangat bangga mempunyai anak sepertiku.
Tak mau kalah, anak laki-laki pertama pun berkata, “aku juga, suatu saat nanti saat aku telah jadi seorang kaya raya, aku pasti akan membahagiakan ibuku, aku akan memberinya banyak uang, ibu pasti akan menyesal telah sering memarahiku sewaktu aku kecil” ucapnya dengan raut kebanggan seakan semua itu telah terjadi.
Anak laki-laki kedua pun angkat suara, dan dengan lantang ia berkata “aku juga sama seperti kalian! Suatu saat nanti ketika kelak aku dewasa, aku akan bekerja sangat keras dan mempunyai banyak uang, sehingga ibuku tidak akan malu melahirkan aku.”
Tiba gilirannya anak perempuan kedua bercerita, satu detik, dua detik, hingga lima detik berlalu tanpa suara, ia belum juga membuka suara. Anak laki-laki pertama berkata “kenapa kau diam saja? Apa kau tidak punya rencana membahagiakan ibumu? Atau kau tidak menyanyangi ibumu seperti kami?” lalu ketiga anak itupun tertawa terbahak-bahak.
Anak perempuan pertama berkata “dasar kau anak durhaka, harusnya kau punya rencana membahagiakan ibumu!”
Anak perempuan kedua menatap kearah mereka semua sembari meneteskan air mata sembari berkata “aku sudah tidak bersama ibu lagi, ibuku telah lama pergi ke surga.”
Ketiga anak lainpun terdiam seketika. Kemudian ia melanjutkan perkataannya sembari menatap langit biru, “tapi jika aku jadi kalian, tidak akan kusia-siakan waktuku yang ada untuk menunggu dewasa, karena belum tentu  umurku masih panjang di dunia ini, belum tentu juga ibu masih ada ketika aku telah dewasa. Akan kulakukan apapun saat ini juga, kulakukan semua hal yang bisa menggembangkan senyum di wajahnya, hingga aku tak akan pernah merasakan penyesalan ketika kapanpun aku atau ibu pergi dari dunia ini.”
Anak perempuan kedua dengan air mata di antara kedua matanya berjalan menyusuri rerumputan sembari mengenang ibunda tercinta berlalu dari ketiga anak tadi.


thanks buat temanku yang udah ngasih inspirasi tentang hal ini, sehingga tercipta satu tulisan ini. Kebahagiaan seorang ibu, lebih indah dari apa yang kita bayangkan.
TERAS-WINARTI 

0 komentar:

Posting Komentar