Salam kenal ^_^

Hello!!! Thanks udah mau mampir ke blog Winarti,salam kenal dan salam persahabatan :)

;D

Enjoy here...

Rabu, 26 Oktober 2011

Ulang Tahun Ibu Mirna Yuniarti

Nahh, ini nihh cerpenku waktu masih bocah *hahaha* (kelas 1 smp)...
jangan diketawain yaww.....


Ulang Tahun Ibu Mirna Yuniarti
Karya : Winarti

Sekarang bulan Juni, liburan sekolahpun masih panjang. Walaupun liburan, teman temanku, siswa siswi VII RSBI2 SMPN 1 Sampit tidak melupakan hari ulang tahun wali kelas kami yang jatuh bulan ini, Bu Mirna Yuniarti namanya. Hari ini tanggal 25 Juni 2010, wahh, itu artinya 2 hari lagi adalah hari ulang tahun wali kelas kami. Aku tidak boleh diam saja, aku harus mengingatkan teman teman lainnya, jangan sampai mereka lupa dengan rencana yang sudah lama kami rencanakan. Aku segera mengambil telepon genggam ku, yang pertama tama harus aku ingatkan adalah Enggal, karena dia adalah ketua kelas dan juga donatur kue buat acara ini. Supaya lebih jelas lebih baik aku telpon saja Enggal, aku cari nomor teleponnya,” wah, beda operator, mahal nih. Ah, tapi demi kelancaran acara kami, aku rela deh bayar mahal, kan bisa di isi lagi”, pikirku. Tetapi,ternyata bukan Enggal yang menerima teleponku, tetapi seorang wanita. Suara seorang wanita yang berkata bahwa” sisa pulsa yang anda miliki tidak mencukupi untuk melakukan panggilan ini” Ujarnya dengan nada pasti. Wahh, bagaimana ini, tapi untungnya, sms gratisku masih ada, jadi aku sms semua teman teman ku untuk memastikan, ternyata mereka semua tidak ada yang lupa, wahh, benar benar kompak. Hari ini aku sibuk sms teman teman ku, untungnya usaha ku tidak sia sia. Sudah di sepakati bersama bahwa, Enggal membawa kue, Bernadetta membawa cemilan, Liestiani membawa buah buahan, aku, Karima, Rossy, dan Silvia mencari kado untuk Bu Mirna, Taufik dan Eka Jaya bertugas membeli piring kecil untuk kue, Yoga membawa sekardus air mineral. Awalnya, kami sempat bingung mau beli apa yang cocok, tapi akhirnya kami sepakat untuk membeli sebuah tas. Pokoknya kami ingin Bu Mirna senang di hari ulang tahunnya. Rencana pun sudah disusun dengan matang, tinggal menunggu hari. Hari yang ditunggu pun tiba, kami sepakat untuk berkumpul di depan labehu mall. Aku berangkat pukul 7 pagi dari rumah,rencananya kami ke rumah ibu Mirna pukul 8 pagi. Saat aku sampai di depan labehu mall, ternyata Rossy,Silvia, Ari, Karima, Yulipa,Syifa, Yoga, Tutza, Rizky dan Bernadetta telah sampai di sana. Akupun bertanya “ Mana yang lainnya, belum sampai semua ya?”.
“Iya, mungkin mereka belum sampai, kita tunggu saja dulu”, ujar Ari.
“ Tapi, I Made Astora sama Egi gak bisa ikut, I Made Astora ke Bali, Egi nya, ke Yogyakarta,” kata Silvia.
Setelah menuggu lama, akhirnya Liestiani, Eky, Yusantya,Nur Laily,Agustini Lensi, serta Enggal dengan kuenya sampai juga. “ Kok lama banget sih datangnya? Kami sudah lama nunggu kalian, capek tau!”, Ucap Rizky dengan kesal.
“Loh, ini kan belum jam 8, kalian saja yang datangnya kepagian, kalian enak gak bawa apa apa, aku kan bawa kue, harus hati hati, kalo kuenya jatuh siapa yang mau tanggung jawab?” Balas Enggal.
“Enggal, aku bawa cemilan, repot tau, Yoga juga bawa air mineral satu kardus kamu piker gak repot?”. Kata Bernadetta.
“ Kita kan sudah sepakat acaranya jam 8 pagi, jadi harusnya kalian datangnya lebih pagi supaya acaranya tepat waktu, masa kue di jadikan alasan?” Kata Rizky dengan wajah kesal.
“ Maksud kamu apa?” Tanya Enggal dengan kesal.
“Sudah sudah, jangan bertengkar terus, itu kan cuma masalah kecil, tidak usah di permasalahkan, lebih baik kita segera berangkat saja”. Relai Karima.
“ Baiklah, aku minta maaf sama kalian semua, karena aku sudah membuat kalian menunggu. Ehm, apa kita bisa berangkat sekarang ? Tanya Enggal.
“ Tapi Taufik dan Eka Jaya belum datang, padahal mereka yang membawa piring kecilnya”, ujar ku. Enggal kemudian menelpon Taufik.
Kemudian, Enggal berkata “Kata mereka, mereka masih di swalayan, kita di suruh duluan saja”.
Kami pun berangkat bersama sama ke rumah bu Mirna. Sesampainya di depan rumah bu Mirna, kami pun mengucapkan salam, Enggal sudah siap dengan kue di tangannya. “ Pokoknya, nanti kalo pintunya di buka, kita langsung nyanyiin lagu selamat ulang tahun ya, yang kompak ya!”. Seru Bernadetta.
“ Tapi, kalau nanti anak tetangga bu Mirna datang kesini gara gara dengar lagu ulang tahun, terus minta kue, gimana?, bisa gak kebagian kita”. Celetukku.
Kami pun tertawa kecil, dan berhenti ketika gagang pintu bergerak,pertanda pintu mau di buka. “ Siap siap nyanyinya,1 2 3 “.ujar Enggal.
Tepat setelah pintu terbuka, kami langsung menyanyikan lagu selamat ulang tahun dengan semangat. Tetapi, kami tidak menyelesaikan lagu itu sampai selesai, karena yang membuka pintu ternyata Anis, anak bu Mirna.
Kami pun tertawa bersama, tapi sesaat kemudian keluar bu Mirna dengan wajah kaget bercampur senang. “ Ya ampun, kenapa kalian repot repot seperti ini?” Tanya Bu Mirna dengan wajah terharu bercampur senang. “Ayo masuk, kalian pasti capek, ibu tidak menyangka kalian ingat hari ulang tahun ibu, terimakasih ya anak anak”. Ucap Bu Mirna. Kebetulan saat itu di rumah bu Mirna hanya ada bu Mirna dan anaknya.Setelah kami sudah duduk dengan rapi, kemudian Enggal sebagai ketua kelas memberikan sedikit pidatonya, setelah itu, bu Mirna memimpin doa sebelum meniup lilin,kami pun berdoa dengan kusyuk. Selesai berdoa, bu Mirna bertanya, “Semuanya datang ya?”. Enggal berujar “ Yang gak ada Astora dan Egi bu, keluar kota, kalau Eka sama Taufik masih dalam perjalanan”.
Baru saja Enggal selesai bicara, datang Eka dan Taufik dengan muka cengengesan, tapi aku tidak melihat mereka membawa piring kecilnya, aku pun bertanya” Mana piring kecilnya?”.
“Anu, eh, kamu saja yang bicara, ini kan gara gara kamu!” ujar Eka.
“Enak saja, ini kan salah kamu! Coba kalau kamu tidak rem mendadak tadi, pasti piringnya gak jatuh ke got!”. Taufik membela diri.
“ Itu bukan salahku dong, tapi salah ayam yang nyebrang tadi,gak liat liat dulu, kalau aku tabrak terus mati, nanti kita di suruh ganti, kamu juga sih, megang plastiknya gak kenceng!”. Bantah Eka.
“ Bukan salahku juga dong, kan plastiknya lepas sendiri”. Lawan Taufik
“ Sudah sudah, tidak usah ribut,ini kan acara ulang tahun ibu,gak ada bertengkar, ibu mau semuanya senang, ibu punya kok piring kecil,sebentar ibu ambil dulu “. Tutur Bu Mirna.
Acara pun berjalan lancar dan menyenangkan, setelah sekitar satu jam kami makan makan dan bersendau gurau, sangat menyenangkan. Sebelum pulang, kami pun menyerahkan sebuah tas untuk kado yang telah kami beli dengan uang bersama.Bu Mirna pun tampak sangat senang.”Terimakasih ya anak anak, sebenarnya ini tidak perlu,kalian bisa menjadi murid yang lebih baik dan rajin saja ibu sudah senang sekali”. Kata bu Mirna. Kami pun pulang dengan perasaan yang sangat senang, tak terkecuali Eka dan Taufik yang sempat bertengkar tadi.

0 komentar:

Posting Komentar